Selasa, 13 Desember 2016

Kuliner Khas

Kuliner Khas

 Semanggi Surabaya




Semanggi Surabaya adalah salah satu makanan khas Surabaya yang unik karena jarang sekali ditemukan di daerah lain. Kenapa unik? Ini karena menunya mirip dengan pecel hanya saja didominasi oleh daun semanggi yang dikukus lalu dicampur dengan kangkung, kerupuk uli, dan kecambah. Mencari menu ini juga tidak sulit karena banyak dijual keliling yang disajikan dengan daun pisang (dipincuk) lalu disiram dengan bumbu kacang. Untuk menyantapnya saja unik lho travelers. Kamu tidak perlu sendok tapi menggunakan kerupuk. Harganya juga murah, satu porsi dibandrol Rp 5.000.


Tahu Tek Tek




Kalau di Jakarta, menu ini mirip dengan ketoprak. Menu ini juga jadi sajian kuliner yang wajib kamu coba kalau lagi liburan ke Surabaya. Isiannya berupa lontong, telur, tahu goreng, kecambah, dan bumbu petis. Yang menarik dari makanan ini adalah bumbu petisnya sangat gurih. Ada juga rasa manis dan pedas sehingga sangat pas dipadukan dengan lontong yang punya tekstur padat. Umumnya harga satu porsi tahu tek adalah Rp8.000 – Rp10.000.






Rujak cingur
Rujak Cingur


















Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata "cingur" berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan.

Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, krai (sejenis ketimun khas Jawa Timur),bengkoang, mangga muda, nanas, kedondong dan ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo dan cingur serta sayuran-sayuran seperti kecambah/tauge, kangkung dan kacang panjang.

Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam dan irisan tipis-tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diuleg, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak uleg.

Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, sedangkan 'matengan' (matang, jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (krai yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, tauge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.

Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
Dinamakan Rawon Setan Karena Dulunya Buka Pada Malam Hari

Rawon setan

















Berkunjung ke Surabaya rasanya kurang lengkap jika tidak mencicipi Rawon Setan yang namanya kian melegenda itu. Rawon adalah makanan khas Jawa Timur semacam soto tapi berkuah hitam pekat. Warna hitamnya berasal dari bumbu yang bernama kluwak. Rawon biasanya menggunakan bahan daging sapi yang telah dipotong-potong dadu, meski ada juga yang menambahkan campuran jeroan atau kikil sapi. Kadang kita juga bisa mendapati daun so atau daun melinjo dalam masakan rawon. Rawon Setan terletak di depan Hotel JW Marriot Surabaya, tepatnya di Jl Embong Malang 78, Surabaya.
Dari nama menu makanannya pun sudah membuat bulu kuduk setiap orang merinding ketika mendengarnya. Apalagi ketika memakannya, namun kalian jangan takut untuk datang sendiri. Bukan karena banyak setannya, makanya kuliner ini diberi nama Rawon Setan. Asal mula kata “Setan” itu sendiri karena dulu warung rawon ini baru buka malam pukul 22.00 hingga dini hari. Jam operasionalnya dianggap sama dengan setan yang munculnya di malam hari. Namun sekarang Rawon Setan Mbak Endang ini sudah mulai buka sejak pagi dari pukul 07.30 – 22.00 WIB untuk hari Minggu hinga Selasa, dan 07.30 – 03.30 untuk hari Rabu hingga Sabtu.
Nah, itulah sebabnya mengapa kuliner ini diberi nama setan. Rawon Setan memang sudah banyak di Jakarta atau pun di Bandung. Namun, Rawon Setan di Surabaya memiliki khas tersendiri. Rawon Setan di Surabaya ini adalah Rawon Setan asli dan yang pertama ada di Indonesia. Lokasinya cukup mudah ditemukan, karena selain berada di pinggir jalan, banyak mobil yang parkir di tempat makan tersebut. Sehingga Rawon Setan tidak akan pernah sepi dari pengunjung.
Rawon ini adalah buatan dari Mbak Endang. Rasanya sangat maknyus dan membuat perut Anda kenyang, bahkan hingga ketagihan. Rawon disajikan dengan campuran tauge mentah yang akan memunculkan sensasi rasa dan aroma yang menyenangkan ketika dimakan berbarengan dengan kuah rawon yang pekat. Tak lupa taburan bawang merah goreng yang makin mempercantik rasa dan penampilan. Selain rasa kuahnya yang mantap, Rawon Setan terkenal karena potongan daging sapinya berukuran besar dan teksturnya empuk ketika digigit. Rasa kuah yang mantap dan sambal yang pedas akan Anda nikmati hingga suapan terakhir.

Beberapa pilihan lauk disediakan untuk pelengkap, seperti tempe goreng, telur asin, telur pindang, empal daging, dan perkedel kentang. Namun di antara semua itu, Rawon Setan paling pas jika disantap bersama telur asin dan kerupuk udang. Jika suka dengan masakan pedas, anda bisa menambahkan sambal ke dalam rawon. Disini ada bisa memesan rawon dengan nasi terpisah maupun campur. Harga untuk seporsi Rawon Setan dimulai dari kisaran RP 20.000. Harga yang cukup terjangkau untuk menikmati kuliner khas Kota Pahlawan. Nah bagi Anda yang hobi wisata kuliner Rawon Setan ini menjadi agenda wajib Anda jika berkunjung di kota Surabaya, karena kalau belum mencoba rawon ini berarti belum ke Surabaya.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar